BANDA ACEH–Polda dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh diminta mengusut tuntas kasus korupsi yang terjadi di Pemkab Nagan Raya. Catatan Ikatan Pelajar Mahasiswa Nagan Raya (Ipelmasra), ada sekitar 12 kasus dugaan korupsi yang hingga kini belum ditangani dua instansi penegak hukum itu.
Tuntutan itu disampaikan puluhan massa Ipelmasra di depan kantor Polda Aceh, Selasa (11/1).
Ketua Ipelmasra Wirduna Tripa mengungkapkan, kasus dugaan korupsi yang terjadi di Nagan Raya seperti penyimpangan pekerjaan proyek prasarana pemukiman transmigrasi di Beutong Ateuh, indikasi korupsi di Dinas Pendidikan Nagan Raya dalam pertanggung jawaban kegiatan fiktif.
Kasus penyimpangan pekerjaan lanjutan proyek pembangunan Jalan Utama di Kecamatan Suka Makmue, Nagan Raya, kasus dana bantuan Asian Development Bank (ADB), dugaan pengendapan dana dekonsentrasi yang berasal dari Unit Organisasi Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional. Selain itu kasus pengendapan dana bantuan tunjangan fungsional guru dan indikasi korupsi pengadaan bibit kelapa sawit serta dugaan manipulasi uang negara dalam proyek peternakan sapi di Padang Turi oleh dinas perternakan setempat.
Kasus lainnya yang memerlukan penanganan serius yaitu, proyek pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMP 6 Kecamatan Kuala, Nagan Raya. Proyek pengadaan buku perpustakaan SD, SMP, dan SMP yang juga dilakukan oleh Dinas Pendidikan Nagan Raya.
“Dengan menumpuknya kasus dugaan korupsi di Nagan Raya, negara dirugikan berkisar Rp 100 miliar. Ini harus menjadi prioritas aparat penegak hukum," tegasnya. Dia menilai bahwa selama ini, aparat penegak hukum di Kabupaten yang beribukota Suka Makmur tersebut terkesan tidak serius dalam menangani sederetan kasus indikasi korupsi.
Wirduna menyebutkan, berbagai kasus indikasi korupsi yang terjadi di Nagan Raya selama beberapa tahun belakangan ini belum tersentuh hukum dan mengambang.
"Kita melihat penegak hukum di Nagan Raya tidak serius menangani, makanya sekali lagi kita berharap Polda dan Kejati untuk segera mengusut tuntas seluruh kasus dugaan korupsi di daerah tersebut," tukasnya.
Sayangnya, aksi unjuk rasa tersebut tak disahuti pejabat Polda Aceh. Bahkan awalnya massa berharap bisa bertemu dengan Kapolda Aceh, namun sama sekali tidak berhasil. (slm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar